Showing posts with label Tempat Wisata. Show all posts
Showing posts with label Tempat Wisata. Show all posts

Wisata ke Museum Wangsit Mandala Siliwangi Bandung

Masih di daerah Jawa barat tepatnya kota Bandung, kali ini Jagat Wisata melakukan wisata ke Museum Wangsit Mandala Siliwangi yang terletak di Jl. Lembong. Nama Siliwangi sendiri adalah seorang pendiri Kerajaan Pajajaran yang kekuasaanya tak terbatas, konon raja yang arif dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan, sedangkan arti Mandala Wangsit adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya.

Nama jalan tempat museum ini, Jl. Lembong, diambil dari nama Letkol Lembong, salah satu prajurit Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil. Sebelumnya jalan itu bernama Oude Hospitaalweg

Bangunan yang memiliki gaya arsitektur late romanticism dibangun tahun 1910-1915 pada masa kolonial Belanda sebagai tempat tinggal perwira Belanda. Setelah kemerdekaan diambil alih oleh pasukan Siliwangi dan digunakan sebagai markas Diusisi Siliwangi (Militaire Akademie Bandung) pada tahun 1949-1950. Bangunan ini berdiri diatas tanah seluas 4.176 m2 dengan luas bangunan 1.674 m2.


Pada tanggal 23 Mei 1966 bangunan ini diresmikan sebagai Museum Wangsit Mandala Siliwangi oleh Panglima Divisi Siliwangi ke 8 Kolonel Ibrahim Adjie.

Pada Tahun 1979 dibangun gedung baru tingkat 2 yang diresmikan 10 November 1980 oleh Pangdam Siliwangi ke 15 Mayjen Yoga Sugama dan Prasastinya di tandatangai oleh Presiden RI Soeharto.

Koleksi Museum adalah benda-benda yang digunakan oleh pasukan Kodan Siliwangi, dari senjata primitif seperti tombak, panah, keris kujang, dan bom molotov, sampai dengan senjata modern seperti panser rel (buatan Indonesia), meriam, dan kendaraan lapis baja.
READ MORE - Wisata ke Museum Wangsit Mandala Siliwangi Bandung

Jagat Wisata ke Tugu Monas Jakarta

Jagat Wisata. Sekarang hari sabtu waktunya weekend bersama keluarga. Karena sumpek dengan pekerjaan sebelumnya, kami memutuskan untuk Jagat Wisata ke Jakarta, sudah lama sekali saya dan keluarga tidak main ke luar kota tujuannya sih untuk Main ke Tugu Monas sebagai ikon kota Jakarta. Sedikit sejarah tentang monas bahwa Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 Waktu Indonesia Barat. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.

Pada hari minggu kami berangkat dari rumah saudara menuju Tugu Monas, dan sudah aku duga disana pasti ramai sekali dengan orang yang juga berrefreshing. Sebenarnya daerah bebas kendaraan di Monas ini bagus untuk olahraga, karena konbloknya rapi, naik sepeda juga enak jadinya. Kalo ingin berteduh sedikit bisa di pinggiran yang ada pepohonannya, tapi sayangnya kotor.

Banyak penjual yang mencari nafkah di sana, dan sepertinya tidak dilarang itu bagus buat mereka mumpung sedang banyak orang berkunjung. Tapi ya itu, baik penjual maupun pengunjungnya sepertinya tidak mempunyai rasa memiliki kali ya? hingga mereka membuang sampah sembarang saja. Ada koq tempat sampah, banyak, tapi tetap saja mereka main lempar sampah ke selokan atau jalanan. Rasanya sedih aja ngeliatnya, kawasan yang seharusnya asri dan bersih, jadi keliatan kotor oleh sampah makanan dan minuman. Sebenarnya bagaimana ya cara menatar mereka agar tidak melakukan kebiasaan buruk ini? Apa ga risih main buang sampah begitu saja di tempat yang seharusnya dijaga kebersihannya..? Wis mbuh, susah emang ..

Aku hanya duduk-duduk saja di sana memperhatikan orang yang lalu lalang, merasakan dinginnya angin pagi yang pelan berhembus. Jalan sih bentar-bentar, setidaknya mengitari Monas sekali. Aku tidak naik ke tugu Monasnya, mungkin juga belum buka jam segitu. Saat matahari mulai terasa panas sekitar jam 9 pagi, aku beranjak meninggalkan Monas menuju Kota. Oya, sayangnya hari itu tidak ada perayaan apapun, biasanya sih suka ada lomba sepeda santai.

Itulah pengalaman kami main ke Tugu Monas di Jakarta, lumayan untuk mengisi kerinduan setelah sekian lama tidak mengunjungi Kota Jakarta.
READ MORE - Jagat Wisata ke Tugu Monas Jakarta

Mandi Air Belerang di Maribaya Bandung

Sumpek dengan suasana kota yang hiruk pikuk dan kemacetan, akhirnya kami merencanakan untuk melakukan tour ke Maribaya Bandung untuk menikmati suasana alam bebas. Pilihannya jatuh kami sepakat sekeluarga untuk ke Maribaya Bandung tersebut. ah ternyata Mandi Air Belerang di Maribaya tersebut membuat badan terasa ringan, ga percaya coba saja anda datang ke Maribaya Bandung dan cobain Mandi air belerang atau berendam.

Mata air panas di Maribaya Bandung mengandung belerang yang nyaman berenang ataupun berendam. tempat yang bagus untuk menikmati keindahan matahari saat tenggelam di ufuk barat. Dari Maribaya Bandung kita bisa ke Hutan Raya Ir. H. Djuanda(Dago Pakar) dengan berjalan kaki, merupakan hamparan hutan yang luasnya 600 hektar, harga masuk hanya Rp. 8000,. Di sini kita di manjakan dengan pemandangan Goa peninggalan Belanda dan Jepang.


Maribaya Bandung dapat dibilang merupakan sebuah taman, ahli sejarah ada yang mengatakan kalau taman Maribaya ini merupakan peninggalan sejarah pada zaman Belanda dahulu, dan menurut cerita setempat Maribaya sendiri diambil dari nama seorang wanita cantik yang banyak disukai para lelaki.

Suatu yang unik yang terdapat di Maribaya Bandung yaitu adanya sumber air panas, wisatawan dapat berendam air panas di kolam yang telah di sediakan kapanpun karena pemandian air panas di Maribaya dibuka selama 24 jam, air di kolam ini mengandung kadar mineral belerang yang tinggi lho, yang dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit :).. di pemandian air panas ini selain menyediakan kolam yang di pakai bersama, ada juga kamar – kamar mandi bagi wisatawan yang ingin privasi nya tetap terjaga..

Selain ada pemandian air panas, di Maribaya Bandung terdapat beberapa air terjun seperti Curug Cikawari, Curug Cigulung, dan Curug Cikoleang, ketiga curug tersebut bersumber dari Sungai Cigulung dan Sungai Cikawari. Diantara ke tiga curug yang ada di Maribaya pengunjung biasanya bermain air di Curug Cikawari karena dasar airnya cukup dangkal sehingga tidak bahaya bermain air disekitar curug tersebut.

Ikuti petualangan Jagat Wisata selanjutnya ya.. Semoga bermanfaat
READ MORE - Mandi Air Belerang di Maribaya Bandung

Mampir ke Museum Geologi Bandung di Jl.Dipenogoro 57

Jagat Wisata. Sebelumnya saya pernah mengulas tentang Lapangan Gasibu, ceritanya berlanjut habis dari lapangan Gasibu tersebut kami pulang dengan jalan kaki lewat ke Jl.Dipenogoro Bandung, nah di Jalan Dipenogoro ini ada sebuah Museum Geologi yang didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.


Ceritanya di Museum Geologi Bandung ini kami beristirahat dengan anak anak sambil bermain, dan melihat lihat batu batu yang di pajang di depan Museum Geologi Bandung tersebut, ternyata anak anak menikmatinya. Karena anak anak menikmati dan membaca keterangan yang ada di bawah batu batu tersebut, saya merasa tertarik juga untuk melihatnya. Ternyata Batu Fosil yang di pajang tersebut umurnya sudah lama sekali. ada yang berasal dari zaman pra sejarah pula. Untuk jelasnya anda silakan kalau mampir ke Bandung untuk melihat lihat di Museum Geologi Bandung di Jl. Diponegoro No. 57 untuk melihat koleksi yang ada Museum Geologi tersebut. Happy weekend ya.
READ MORE - Mampir ke Museum Geologi Bandung di Jl.Dipenogoro 57

Jalan Pagi ke Lapangan Gasibu Menyehatkan

Setiap hari minggu kami bersama dengan keluarga selalu melakukan jalan pagi dari rumah menuju lapangan gasibu bandung. Jarak dari rumah kami menuju Lapangan Gasibu tersebut kira kira 2 Km. Oh ya bagi yang belum tahu apa itu Lapangan Gasibu adalah Sekira tahun 1953 berdiri lapangan sepak bola yang berlokasi di Jalan Badaksinga. Di sana sering diselenggarakan pertandingan antar persatuan sepak bola (PS) .Berhubung lokasi lapangan akan dibangun projek air bersih dengan nama HBM (sekarang PDAM), para pengurus PS berembuk dan meminta izin kepada pemerintah untuk memakai lokasi di depan Gedung Sate yang pada saat itu masih berupa semak belukar. Setelah mendapat izin dari pemerintah, para pencinta sepak bola waktu itu melakukan kerja bakti untuk membangun lapangan sepak bola tersebut dan pada tahun 1955 lapangan sepak bola yang sangat sederhana terbentuk dan diberi nama Gasibu (Gabungan Sepak Bola Indonesia Bandung Utara).

Itulah sekilas sejarah Lapangan Gasibu menurut sumber yang bisa dipercaya. Jalan Pagi ke Lapangan Gasibu ini kami lakukan setiap seminggu sekali, olahraga murah sambil menikmati udara segar kota bandung ini tidak terasa dari rumah kami di daerah Cikutra akhirnya sampai juga di Lapangan Gasibu, setelah berada di Gasibu kami istrirahat sejenak di pinggir lapangan gasibu yang sudah mulai ramai oleh orang.. Oh ya Jalan Pagi ini lumayan menyehatkan lho, dilakukan dari jam 06.00 start dari rumah dan biasanya sampai di Gasibu jam 06.45 cukuplah untuk olahraga murah tanpa
READ MORE - Jalan Pagi ke Lapangan Gasibu Menyehatkan

Tempat Wisata di Bandung Yang Perlu Anda Ketahui

Bandung adalah Kota yang sejuk udaranya, ramah orangnya dan tempat wisatanya banyak. Bagi anda yang sedang berada di Bandung tentunya ingin tahu tempat tempat wisata yang ada di Kota Bandung tersebut, Jagat Wisata merangkumnya dalam postingan di bawah ini.


Tempat Wisata di Bandung yang perlu anda ketahui

Kebun Binatang Bandung
Terletak di Jl. Tamansari. Kebun Binatang Bandung ini pada awalnya dikenal dengan nama Derenten (dalam bahasa sunda, dierentuin) yang artinya kebun binatang. Kebun Binatang Bandung didirikan pada tahun 1930 oleh Bandung Zoological Park (BZP), yang dipelopori oleh Direktur Bank Dennis, Hoogland. Pengesahan pendirian Kebun Binatang ini diwenangi oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan pengesahannya dituangkan pada keputusan 12 April 1933 No.32. Pada saat Jepang menguasai daerah ini, tempat wisata ini kurang terkelola, hingga pada tahun 1948, dilakukan rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi tempat wisata ini.

Taman Ganesha Bandung
Adalah sebuah taman kota yang terletak di Jalan Ganesha – Bandung, persis di depan Kampus Institut Teknologi Bandung. Dari segi ukuran, taman ini tidak begitu luas namun sangat asri karena berbagai tumbuhan yang ada di taman dan sekitarnya. Taman dilengkapi dengan banyak tempat duduk yang dapat digunakan untuk refreshing khususnya di siang hari. Karena lokasinya tidak jauh dari Kebun Binatang Bandung, taman ini sering digunakan oleh para pengunjung kebun binatang untuk beristirahat bersama keluarga sambil menikmati makan siang. Di sekitar taman tumbuh pepohonan yang tinggi yang dihuni oleh beraneka ragam burung. Memang, kawasan Jalan Ganesha diperuntukkan bagi konservasi beraneka ragam burung sehingga tidak satu pun burung yang ada diperbolehkan untuk diburu.

Museum Pos Indonesia Bandung
Keberadaan Museum Pos Indonesia yang berlokasi tidak jauh dari Gedung Sate, tidak terlepas dari perjalanan sejarah Perusahaan Pos di Indonesia. Museum ini hadir sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933 dengan nama Museum PTT (Pos Telegrap dan Telepon) dan menempati bagian sayap kanan bawah gedung kantor PTT . Bangunan museum ini dibangun pada tanggal 27 Juli 1920 dengan luas bangunan 706 m2 dan dirancang oleh arsitek Ir. J. Berger dan Leutdsgebouwdienst dengan gaya arsitektur Italia masa Renaissance sebagai sebuah tempat yang mengoleksi perangko-perangko dari berbagai negara.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Museum Mandala Wangsit Siliwangi adalah museum senjata yang berada di Bandung, Jawa Barat. Nama Siliwangi sendiri adalah seorang pendiri Kerajaan Pajajaran yang kekuasaanya tak terbatas, konon raja yang arif dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan, sedangkan arti Mandala Wangsit adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya. Nama jalan tempat museum ini, Jl. Lembong, diambil dari nama Letkol Lembong, salah satu prajurit Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil. Sebelumnya jalan itu bernama Oude Hospitaalweg.

Museum Konferensi Asia Afrika
Gedung yang terletak di jalan Asia Afrika ini didirikan oleh seorang arsitek Belanda yang bernama Van Galenlast dan C.O. Wolf Shoomaker. Gedung ini menjadi sangat terkenal sejak diadakannya Konferensi Asia Afrika tahun 1955, kemudian Konferensi Mahasiswa Asia Afrika tahun 1956 dan Konferensi Islam Asia Afrika yang menyimpan naskah-naskah dan peniggalan-peniggalan Asia Afrika yang terkenal. Gedung ini dibuka untuk umum setiap harikerja dan mudah dicapai dengan menggunakan bus kota jurusan Cicaheum-Cibeureum, Museum ini menampilkan koleksi foto-foto dan barang-barang tiga dimensi yang berhubungan dengan Konferensi Asia Afrika 1955, Benda-Benda KAA, Foto KAA sebelum dan sesudah peringatan KAA, Dasa Sila Bandung, Ulas Pers, Patung tokoh-tokoh KAA, Ruang pameran tetap, Ruang aula, Audio visual dan Perpustakaan

Alun-alun dan Masjid Agung Bandung
Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat yang dulu dikenal dengan Masjid Agung Bandung, selesai dibangun kembali pada 13 Januari 2006. Pembangunan itu termasuk dengan penataan ulang Alun-alun Bandung, pembangunan dua lantai basement dan taman kota sekaligus halaman masjid yang dapat dipergunakan untuk kegiatan seni budaya serta salat Idul Fitri dan Idul Adha. Secara resmi pembangunan fisik masjid, membutuhkan waktu : 829 hari atau 2 tahun 99 hari, sejak peletakan batu pertama 25 Februari 2001 sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur Jabar saat itu: H.R. Nuriana.

Monumen Bandung Lautan Api
Merupakan monumen yang menjadi markah tanah Bandung. Monumen ini setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, dimana terjadi pembumihangusan Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha. Monumen ini berada di tengah-tengah kota yaitu terletak di kawasan Lapangan Tegallega. Monumen ini menjadi salah satu monumen terkenal di Bandung. Monumen ini menjadi pusat perhatian setiap tanggal 23 Maret mengenang peristiwa Bandung Lautan Api.

Museum Geologi Bandung
Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.

Gedung Sate Bandung (Kantor Gubernur Jawa Barat)
Bangunan gedung ini dirancang arsitek Ir J. Berger dari Landsgeboundienst, dinas pembangunan gedung-gedung pemerintah Negeri Belanda. Dibutuhkan tenaga hingga 2.000 orang pekerja. Di antara ribuan pekerja itu, terdapat lebih kurang 150 Cina Konghu atau Kanton, tukang kayu dan pemahat batu yang trampil di negerinya. Arsitek Belanda, Dr. Hendrik Petrus Berlage, menyebut bahwa Gedung Sate beserta rancangan kompleks Pusat Perkantoran Instansi Pemerintahan Sipil Hindia Belanda di Bandung merupakan sebuah karya besar. Sementara Coor Passchier dan Jan Wittenberg, dua arsitek Belanda yang menginventarisir bangunan kolonial di Bandung, menyebut Gedung Sate sebagai sebagai bangunan monumental yang anggun mempesona, serta memiliki gaya arsitektur yang unik, dan gigantik. Gedung Sate sendiri sebenarnya hanya bagian kecil atau sekira 5% dari “Kompleks Pusat Perkantoran Insatansi Pemerintah Sipil” Hindia Belanda yang menempati lahan Bandung Utara seluas 27.000 meter persegi. Oleh penduduk tempo dulu “Gedong Sate” dinamai “Gedong Bebe” yang kemudian lebih populer dengan “Gedung Sate” karena di puncak menara gedung tersebut terdapat “tusuk sate” dengan 6 buah ornamen berbentuk jambu air.


Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Monumen ini terletak di sebelah utara Gedung Sate Bandung. Jika kita berada di plaza monumen tersebut, secara garis lurus, kita dapat melihat dengan jelas bangunan Gedung Sate. Antara monumen dan Gedung sate, terdapat Taman Kota, Jl. Surapati, Lapangan Gasibu, dan Jl. Diponegoro. Monumen ini dekat juga dengan Kampus Universitas Padjajaran di Jalan Dipati Ukur Bandung. Di sebelah barat dari monumen ini berdiri tegak Gedung Telkom Indonesia, dan di sebelah timur berdiri Gedung Pertamina Indonesia. Banyak aktivitas yang sering dilakukan di monumen ini. Selain sebagai titik massa untuk berkumpul sebelum dan sesudah aksi dalam berbagai isu tuntutan, di monumen ini sering pula diadakan acara-acara hiburan. Seperti pasar malam, acara dangdut, dan acara-acara lain yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi di negeri ini.

Itulah beberapa Tempat Wisata di Bandung yang perlu anda ketahui, bagi anda yang mengetahui tempat wisata yang belum Jagat Wisata sebutkan di atas, bisa share di bawah komentar. Semoga bermanfaat.
READ MORE - Tempat Wisata di Bandung Yang Perlu Anda Ketahui

Wisata Batu Kuda Gunung Manglayang

Dari Situ Lembang saya kembali melakukan Jagat Wisata ke daerah pegunungan kali ini ke daerah Kabupaten Bandung yaitu ke Gunung Manglayang dimana di gunung tersebut ada tempat wisata yang namanya Batu Kuda. Batu Kuda adalah nama sebuah tempat yang terletak di sebelah selatan Gunung Manglayang. Keberadaan Batu Kuda memiliki aspek legend of history yang khas sebagai sempalan dari ceritera pembentukan Danau Bandung dan Tangkuban Parahu melalui Legenda Sangkuriang.

Legenda sejarah yang unik itu oleh sebagian masyarakat telah di paten menjadi sesuatu yang amat sakral dan suci. Sehingga oleh sebagian masyarakat yang akan menapaki ke wilayah Batu Kuda diharuskan untuk berwudhu agar selamat dan diberkahi selama menjelajahi patilasan tersebut.


Di sekitar lokasi kita akan melihat batu-batu besar yang terserak dengan ukuran yang bervariatif. Berdasarkan keterangan masyarakat sekitar kaki Manglayang, konon batu-batu yang berserakan di sekitar Wisata Alam Batu Kuda ini berasal dari letusan Gunung Sunda Purba ribuan tahun lalu, karena Gunung Manglayang merupakan salah satu tebing dari Gunung Sunda Purba yang terletak di sebelah timur.

Yang paling unik dari sekian banyak batu-batu yang berserakan di Batu Kuda adalah adanya sebuah batu-batu yang cukup besar. Satu batu berukuran raksasa mirip sekali dengan seekor kuda. Keunikan bentuk batu inilah yang menjadi dasar mengapa lokasi wisata ini dinamakan Batu Kuda.

Disamping itu ada juga batu besar yang lain dan bentuknya mirip sebuah kursi sofa besar. Konon penduduk setempat menyebutnya dengan julukan Batu Korsi. Kondisi Umum Perjalanan ke wilayah Batu Kuda dapat dilakukan mulai pagi hari. Disamping cuaca yang cukup cerah, pemandangan yang tersaji pun tak kalah menariknya dengan wilayah-wilayah wisata lain di sekitar Bandung Utara.
READ MORE - Wisata Batu Kuda Gunung Manglayang

Situ Lembang Jagat Wisata di Bandung Utara

Dari Curug Cinulang kini saya melakukan perjalanan ke sebuah Situ yang berada di daerah Lembang tepatnya di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Utara Terletak di ketinggian 1.567 meter dpl dengan Luas 68 hektare dan Suhu udara 15-25 derajat Celsius lumayan dingin untuk ukuran suhu di Indonesia. Apakah anda ingin melakukan wisata ke Situ Lembang? coba saja asyik sekali bagi yang rindu suasana alam bebas.

Pada pagi dan sore hari, Situ Lembang biasanya diselimuti kabut yang membuat suasana terasa lebih dingin. Dalam suasana seperti itu, Anda mungkin akan memilih menggunakan jaket tebal, dan menghangatkan diri dengan secangkir teh atau kopi hangat yang Anda beli dari warung kecil di tepi danau. Bagi yang gemar memancing, jangan lupa membawa perlengkapan untuk mengadu peruntungan, karena Situ Lembang terdapat banyak ikannya.


Situ Lembang yang merupakan danau buatan ini, sudah dibangun sejak zaman Pemerintahan Belanda, yakni sekitar tahun 1914. Airnya bersumber dari hulu Sungai Cimahi juga dari beberapa mata air di sekitarnya. Salah satu mata airnya berasal dari sebelah barat daya yang mengalir deras. Masyarakat sekitar menyebutnya hulu cai yang kemungkinan berasal dari resapan Gunung Burangrang. Situ Lembang memang menjadi penampung air terbesar di kawasan Bandung utara. Dari situ, airnya disalurkan kembali ke Sungai Cimahi dengan Curug Cimahi-nya, kemudian dibagi-bagi ke saluran irigasi dan PDAM setempat. Wilayah Cisarua, Parongpong, dan Cimahi menjadi kawasan yang bisa menikmati air dari Situ Lembang.

Selain menjadi penyedia air, Situ Lembang memiliki fungsi beragam. Dengan hutan alami yang mengelilinginya, kawasan ini dulu hanya dijadikan sebagai hutan produksi. Namun, sekarang, fungsinya lebih meluas ke arah rekreasi. Masyarakat setempat, terutama yang tinggal di kaki Gunung Burangrang, senantiasa menjadikan Situ Lembang sebagai tempat memancing ikan. Kabarnya, situ ini masih ditinggali ikan ”penghuni asli” yang hidup sejak dulu. Meskipun tak sedikit juga ikan hasil penanaman baru.

Namun, dari sekian banyak fungsinya, situ ini sangat populer sebagai tempat latihan kalangan pencinta alam dan anggota militer. Bagi militer, terutama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, latihan di sana sudah dilakukan sedari dulu, yakni sejak tahun 1958. Secara geografis, kawasan ini memang sangat memadai untuk simulasi tempur yang menggunakan granat dan peluru tajam. Tak heran, jika kita akan sering melihat bedeng-bedeng yang dibangun sebagai basecamp TNI di sekitaran situ ini. Yang menarik, sebagai tempat latihan militer, situ ini pun dikenal oleh pasukan khusus tentara nasional negara lain, seperti Australia, Singapura, dan lain-lain. Bahkan, tersiar kabar bahwa tentara Australia pun pernah berlatih di sini. (iftfishing)
READ MORE - Situ Lembang Jagat Wisata di Bandung Utara

Jagat Wisata ke Curug Cinulang Cicalengka Jawa Barat

Setelah menjelajahi Curug Cimahi selanjutnya saya pergi ke daerah timur Bandung dimana di daerah Kecamatan Cicalengka Bandung ada sebuah Curug yang namanya Curug Cinulang, mungkin anda masih asing dengan curug ini. Jagat Wisata ke Curug Cinulang ini sangat mengasyikan.

Curug Cinulang adalah sebuah obyek wisata alam berupa air terjun yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Walaupun letaknya di antara kedua kabupaten tersebut, tetapi secara administratif Curug Cinulang berada di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Untuk dapat mencapai lokasi Curug Cinulang yang berjarak sekitar 38 kilometer ke arah timur dari Kota Bandung ini relatif mudah karena dapat melalui jalan tol Cipularang. Setelah melewati pintu tol Cileunyi diteruskan melalui jalan Bandung-Garut yang relatif ramai karena merupakan jalan yang menghubungkan kota-kota lain yang ada di sekitar pantai selatan Pulau Jawa. Pada saat sampai di sekitar kilometer 11 jalan Bandung-Garut terdapat sebuah papan petunjuk menuju ke lokasi wisata Curug Cinulang. Dari papan petunjuk ini jarak yang harus ditempuh masih sekitar 2,5 kilometer lagi ke arah timur.


Setelah sampai di pintu gerbang kawasan wisata Curug Cinulang, petugas setempat akan meminta bayaran sebesar Rp2.000,00 per orang sebagai tiket masuk dan apabila membawa kendaraan ditambah biaya lagi sebesar Rp1.000,00 per kendaraan. Namun bagi yang membawa kendaraan bermotor, setelah sampai di areal parkir, ada petugas lagi yang meminta jasa parkir sebesar Rp2.000,00 per kendaraan. Selanjutnya, dari areal parkir diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 100 meter hingga akhirnya sampai ke lokasi air terjun. Di sepanjang perjalanan menuju curug ini banyak ditemui warung-warung yang menjual makanan dan minuman maupun aksesoris khas tempat wisata.

Sesampai di lokasi, pengunjung dapat melihat dua buah air terjun yang ketinggiannya hampir sama. Air terjun yang pertama adalah air terjun “utama” yang aliran airnya deras. Sedangkan, air terjun lainnya yang merupakan pecahan dari air terjun pertama, letakknya sekitar 30 meter ke arah barat. Karena derasnya air yang mengalir di kedua air terjun ini, mengakibatkan jarang ada pengunjung yang berani berada didekatnya. Umumnya mereka lebih memilih bermain dengan jarak sekitar 5 meter dari kolam limpahan air atau menikmatinya dari jembatan yang melintasi Sungai Citarik (aliran air di bawah Curug Cinulang). Sebagai catatan, selain air terjun di kawasan wisata ini juga terdapat tempat bermain anak yang letaknya berada di atas bukit di seberang Sungai Citarik. (uun-halimah)
READ MORE - Jagat Wisata ke Curug Cinulang Cicalengka Jawa Barat

Pesona Curug Cimahi Jawa Barat

Sebelumnya saya memposting wisata ke Candi Cangkuang yang terletak di Garut, selanjutnya saya meneruskan petualangan ke Curug Cimahi yang berada di Cimahi Jawa Barat. Nikmatilah Pesona Curug Cimahi

Curug Cimahi berasal dari kata curug (bahasa Sunda) yang berarti air terjun. Sedangkan kata Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya, yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang.

Obyek wisata ini mulai dibuka untuk umum pada tahun 1978, dengan menempati area seluas 2 hektar dan merupakan obyek wisata air terjun tertinggi di antara air terjun lainnya di Bandung, dengan ketinggian sekitar 85 meter.

Menurut cerita yang berkembang dalam masyarakat setempat, menadahkan badan di bawah siraman air terjun ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit, terapi kesehatan, dan pembangkit aura. Sebab, air terjun tersebut memancarkan aura positif yang akan membantu meningkatkan energi tubuh dan memacu proses kesembuhan.


Lokasi Curug Cimahi sendiri cukup mudah untuk dijangkau baik dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Pintu masuk Curug Cimahi teletak tepat pada sebuah terminal angkot, sehingga tidaklah sulit untuk mencarinya. Terdapat tempat parkir motor maupun mobil bagi yang membawa kendaraan pribadi.
READ MORE - Pesona Curug Cimahi Jawa Barat

Wisata ke Candi Cangkuang Garut di Jawa Barat

Di Jawa Barat ada sebuah candi yang namanya Candi Cangkuang di Garut yang merupakan peninggalan nenek moyang dahulu kala. Bagi anda yang ingin menikmati keindahan candi Cangkuang tersebut bisa anda baca artikel tentang Wisata ke Candi Cangkuang Garut di Jawa Barat di bawah ini.

Candi Cangkuang ditemukan pertama kali pada bulan Desember 1966 oleh Uka Tjandrasasmita (anggota Tim Penulisan Sejarah Jawa Barat) berdasarkan laporan Vorderman (1893) tentang sisa-sisa arca Dewa Siwa serta makam leluhur Arif Muhammad di daerah Cangkuang. Ternyata yang ditemukan di pulau itu bukan hanya arca Siwa, melainkan juga batu-batu bekas bangunan candi yang digunakan sebagai nisan-nisan kubur Islam yang berserakan di beberapa tempat. Serpihan pisau dan batu-batu besar yang ditemukan itu diperkirakan merupakan peninggalan zaman megalitikum. Dan, setelah Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional (LPPN) bersama para dosen dan mahasiswa dari Jakarta dan Bandung melakukan ekskavasi (penggalian), mengumpulkan batu-batu, penggambaran, penyusunan percobaan dan serangkaian diskusi, maka kesimpulannya bahwa batu-batu itu jelas sisa bangunan candi. Konsentrasi batu-batu itu terletak di bawah pohon besar dekat timbunan batu yang dikenal oleh masyarakat sebagai makam Dalam Arief Mohammad.


Setelah dikaji hampir sepuluh tahun lamanya, LPPN yang pada waktu itu dipimpin oleh Satyawati Soeleiman, berpendapat bahwa pemugaran secara memuaskan tidak mungkin, karena bahannya tinggal + 40% dan di mana letak serta arah menghadapnya secara pasti belum diketahui. Namun apabila dibiarkan, batu-batu akan makin aus dan banyak yang hilang. Untuk itu, diputuskan untuk direkonstruksinya. Untungnya sisa-sisa candi yang 40% itu masih mewakili unsur-unsur seluruh bagian candi. Tentang lokasinya tentunya di tempat konsentrasi batu. Soal menghadapnya disesuaikan dengan letak candi-candi yang ada di Jawa, yaitu ke timur (walaupun ada yang ke barat). Pada Pelita II yakni tahun 1974 sampai 1977 rekonstruksi candi dapat diselesaikan. Hasilnya meskipun masih kurang mantap namun dapat menggugurkan pendapat umum yang berkembang selama ini bahwa di Jawa Barat tidak ada candi.

Struktur Bangunan
Candi cangkuang berdiri pada sebuah lahan persegi empat yang bahannya terbuat dari batu andesit, berukuran 4,7 x 4,7 meter dengan tinggi 8,5 meter. Seperti candi-candi yang lain, Candi Cangkuang terdiri atas tiga bagian, yaitu: kaki, badan dan atap. Kaki bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipit kumuda, dan pelipit pasagi, ukurannya 4,5 x 4,5 meter dengan tinggi 1,37 meter. Di sisi timur terdapat penampil tempat tangga naik yang panjangnya 1,5 meter dan lebar 1,26 meter.

Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat 4,22 x 4,22m dengan tinggi 2,49 meter. Di sisi utara terdapat pintu masuk yang berukuran tinggi 1,56 meter dan lebar 0,6 meter. Puncak candi ada dua tingkat: persegi empat berukuran 3,8 x 3,8 meter dengan tinggi 1,56 meter dan 2,74 x 2,74 meter yang tingginya 1,1 meter. Di dalamnya terdapat ruangan berukuran 2,18 x 2,24 meter yang tingginya 2,55 meter. Di dasarnya terdapat cekungan berukuran 0,4 x 0,4 meter yang dalamnya 7 meter (dibangun ketika pemugaran supaya bangunan menjadi stabil).

Di antara sisa-sisa bangunan candi, ditemukan juga arca (tahun 1800-an) dengan posisi sedang bersila di atas padmasana ganda. Kaki kiri menyilang datar yang alasnya menghadap ke sebelah dalam paha kanan. Kaki kanan menghadap ke bawah beralaskan lapik. Di depan kaki kiri terdapat kepala lembu nandi yang telinganya mengarah ke depan. Dengan adanya kepala nandi ini, para ahli menganggap bahwa ini adalah arca Siwa. Kedua tangannya menengadah di atas paha. Pada tubuhnya terdapat penghias perut, penghias dada dan penghias telinga. Keadaan arca ini sudah rusak, wajahnya datar, bagian tangan hingga kedua pergelangannya telah hilang. Lebar wajah 8 centimeter, lebar pundak 18 centimeter, lebar pinggang 9 centimeter, padamasana 38 centimeter (tingginya 14 centimeter), lapik 37 centimeter dan 45 centimeter (tinggi 6 centimeter dan 19 centimeter), tinggi 41 centimeter.
READ MORE - Wisata ke Candi Cangkuang Garut di Jawa Barat