Wisata ke Candi Cangkuang Garut di Jawa Barat

Pin It Now!

Di Jawa Barat ada sebuah candi yang namanya Candi Cangkuang di Garut yang merupakan peninggalan nenek moyang dahulu kala. Bagi anda yang ingin menikmati keindahan candi Cangkuang tersebut bisa anda baca artikel tentang Wisata ke Candi Cangkuang Garut di Jawa Barat di bawah ini.

Candi Cangkuang ditemukan pertama kali pada bulan Desember 1966 oleh Uka Tjandrasasmita (anggota Tim Penulisan Sejarah Jawa Barat) berdasarkan laporan Vorderman (1893) tentang sisa-sisa arca Dewa Siwa serta makam leluhur Arif Muhammad di daerah Cangkuang. Ternyata yang ditemukan di pulau itu bukan hanya arca Siwa, melainkan juga batu-batu bekas bangunan candi yang digunakan sebagai nisan-nisan kubur Islam yang berserakan di beberapa tempat. Serpihan pisau dan batu-batu besar yang ditemukan itu diperkirakan merupakan peninggalan zaman megalitikum. Dan, setelah Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional (LPPN) bersama para dosen dan mahasiswa dari Jakarta dan Bandung melakukan ekskavasi (penggalian), mengumpulkan batu-batu, penggambaran, penyusunan percobaan dan serangkaian diskusi, maka kesimpulannya bahwa batu-batu itu jelas sisa bangunan candi. Konsentrasi batu-batu itu terletak di bawah pohon besar dekat timbunan batu yang dikenal oleh masyarakat sebagai makam Dalam Arief Mohammad.


Setelah dikaji hampir sepuluh tahun lamanya, LPPN yang pada waktu itu dipimpin oleh Satyawati Soeleiman, berpendapat bahwa pemugaran secara memuaskan tidak mungkin, karena bahannya tinggal + 40% dan di mana letak serta arah menghadapnya secara pasti belum diketahui. Namun apabila dibiarkan, batu-batu akan makin aus dan banyak yang hilang. Untuk itu, diputuskan untuk direkonstruksinya. Untungnya sisa-sisa candi yang 40% itu masih mewakili unsur-unsur seluruh bagian candi. Tentang lokasinya tentunya di tempat konsentrasi batu. Soal menghadapnya disesuaikan dengan letak candi-candi yang ada di Jawa, yaitu ke timur (walaupun ada yang ke barat). Pada Pelita II yakni tahun 1974 sampai 1977 rekonstruksi candi dapat diselesaikan. Hasilnya meskipun masih kurang mantap namun dapat menggugurkan pendapat umum yang berkembang selama ini bahwa di Jawa Barat tidak ada candi.

Struktur Bangunan
Candi cangkuang berdiri pada sebuah lahan persegi empat yang bahannya terbuat dari batu andesit, berukuran 4,7 x 4,7 meter dengan tinggi 8,5 meter. Seperti candi-candi yang lain, Candi Cangkuang terdiri atas tiga bagian, yaitu: kaki, badan dan atap. Kaki bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipit kumuda, dan pelipit pasagi, ukurannya 4,5 x 4,5 meter dengan tinggi 1,37 meter. Di sisi timur terdapat penampil tempat tangga naik yang panjangnya 1,5 meter dan lebar 1,26 meter.

Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat 4,22 x 4,22m dengan tinggi 2,49 meter. Di sisi utara terdapat pintu masuk yang berukuran tinggi 1,56 meter dan lebar 0,6 meter. Puncak candi ada dua tingkat: persegi empat berukuran 3,8 x 3,8 meter dengan tinggi 1,56 meter dan 2,74 x 2,74 meter yang tingginya 1,1 meter. Di dalamnya terdapat ruangan berukuran 2,18 x 2,24 meter yang tingginya 2,55 meter. Di dasarnya terdapat cekungan berukuran 0,4 x 0,4 meter yang dalamnya 7 meter (dibangun ketika pemugaran supaya bangunan menjadi stabil).

Di antara sisa-sisa bangunan candi, ditemukan juga arca (tahun 1800-an) dengan posisi sedang bersila di atas padmasana ganda. Kaki kiri menyilang datar yang alasnya menghadap ke sebelah dalam paha kanan. Kaki kanan menghadap ke bawah beralaskan lapik. Di depan kaki kiri terdapat kepala lembu nandi yang telinganya mengarah ke depan. Dengan adanya kepala nandi ini, para ahli menganggap bahwa ini adalah arca Siwa. Kedua tangannya menengadah di atas paha. Pada tubuhnya terdapat penghias perut, penghias dada dan penghias telinga. Keadaan arca ini sudah rusak, wajahnya datar, bagian tangan hingga kedua pergelangannya telah hilang. Lebar wajah 8 centimeter, lebar pundak 18 centimeter, lebar pinggang 9 centimeter, padamasana 38 centimeter (tingginya 14 centimeter), lapik 37 centimeter dan 45 centimeter (tinggi 6 centimeter dan 19 centimeter), tinggi 41 centimeter.

No comments:

Post a Comment